Minggu, 06 Januari 2008

Muharam Menjelang

Bukan lagi tetes demi tetes
Merah tumpah membara
tanah karbala menjerit ....

Perih mengiris-iris jiwa
berpacu bersaing dengan deru
membahana melaknat musuh

Bukan lagi tetes demi tetes
Bening bercampur keruh
karena debu ikut menghentak

raungan ...
tangisan ...
amarah ...
darah ....

Tuhan....
..................
Aku terdiam
tertunduk
lesu.......

Bagaimana kata mesti terucap!
Bagaimana salam mesti terlantun!
Bagaimana cinta mesti terwujud!

Duhai junjunganku
Betapa rindu kusebut namamu
Betapa malu kuhadapkan wajahku

Ya Husain.....
Terimalah aku tak hanya di gerbangmu
Rengkuhlah diri yang tak berharga
Meski sekedar sebagai debu

Ya Husain...
Ya Husain...
Ya Husain...

Maafkanlah aku
Telah kusia-siakan darahmu
Tangisku hanya di Muharam...
Memalukan!!!

Ya Husain...
Ya Husain...
Ya Husain...

Terimalah salamku
Terimalah jiwaku
Rengkuhlah aku

Ya Husain....
Ya Husain....
Ya Husain....

Maafkanlah diriku
Terimalah air mataku
remgkuhlah aku
tuk syahadah bersamamu
selamanya ....
selamanya ....
selamanya ....

Salam atasmu ya Husain....
Duka atasmu....
selamanya ....
selamanya...

selamanya....

selamanya....

Tidak ada komentar: