Selasa, 05 Februari 2008

Renungan

Manusia adalah makhluk yang tak dapat jatuh cinta pada yang terbatas dan fana

Ia merindukan KESEMPURNAAN MUTLAK dan

tidak dapat mencintai apa pun selainnya

Inilah cinta kepada TUHAN

Orang yang menyangkali Tuhan pun, bahkan yang mengejek-ejekNYA, pada kedalaman


fitrahnya, sesungguhnya mencintai Tuhan. Hanya saja ia salah jalan hingga kehilangan

Kekasihnya.

Selain Tuhan, (kekayaan, kedudukan atau kesenangan), tidak memberinya kedamaian dan


ketentraman. Demikian kata Al Qur’an.

Karena ia bukan tujuan akhir.

Hati hanya terlipur oleh satu hal, yaitu, MENGINGAT ALLAH.


“Keluh dan rintih dalam sakit,
memberikan kesadaran saat itu.
Bila kau sakit, timbul rasa salah
Dan dosa nampak menjijikkan
Lalu kau bertekad
Mengikuti jalan benar,
Dan berjanji menaati seterusnya.
Pastilah sakit mengandung manfaat
Karena memberimu kewaspadaan & perhatian.
Maka ketahuilah
Anda yang mencari penyebab
Orang yang merasa perih,
Makin perih makin waspada
Dan makin besar kewaspadaan
Makin pucat wajah.”

TIDAK MERASA PERIH SAMALAH DENGAN
TIDAK MERASA & MENGERTI

Jasad manusia dimuliakan jiwanya,
dan baju yang bagus ini bukan tanda kemanusiaan.
Bila manusia dikenal melalui mata, hidung, mulut dan telinganya,
Apa beda gambar dinding dengan manusia?”

(Sa’di)

Tidak ada komentar: