Ia merindukan KESEMPURNAAN MUTLAK dan
tidak dapat mencintai apa pun selainnya
Inilah cinta kepada TUHAN
Orang yang menyangkali Tuhan pun, bahkan yang mengejek-ejekNYA, pada kedalaman
fitrahnya, sesungguhnya mencintai Tuhan. Hanya saja ia salah jalan hingga kehilangan
Kekasihnya.
Selain Tuhan, (kekayaan, kedudukan atau kesenangan), tidak memberinya kedamaian dan
ketentraman. Demikian kata Al Qur’an.
Karena ia bukan tujuan akhir.
Hati hanya terlipur oleh satu hal, yaitu, MENGINGAT ALLAH.
“Keluh dan rintih dalam sakit,
memberikan kesadaran saat itu.
Bila kau sakit, timbul rasa salah
Dan dosa nampak menjijikkan
Lalu kau bertekad
Mengikuti jalan benar,
Dan berjanji menaati seterusnya.
Pastilah sakit mengandung manfaat
Karena memberimu kewaspadaan & perhatian.
Maka ketahuilah
Anda yang mencari penyebab
Orang yang merasa perih,
Makin perih makin waspada
Dan makin besar kewaspadaan
Makin pucat wajah.”
TIDAK MERASA PERIH SAMALAH DENGAN
TIDAK MERASA & MENGERTI
“Jasad manusia dimuliakan jiwanya,
dan baju yang bagus ini bukan tanda kemanusiaan.
Bila manusia dikenal melalui mata, hidung, mulut dan telinganya,
Apa beda gambar dinding dengan manusia?”
(Sa’di)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar